Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in

Roy Tanck's Flickr Widget requires Flash Player 9 or better.

Monday, April 8, 2013

Gadget Ibarat Pisau Bermata Dua

Jaman sekarang adalah jamannya tehnologi. Perkembangan tehnologi sudah sangat cepat hingga bentuk dari gadget itu juga mengalami perkembangan yang signifikan. Dulu ketika belum mengenal handphone dengan fitur yang paling sederhana pun telah dapat mengubah gaya hidup si empunya. Kala itu, mungkin saja yang bisa memiliki gadget ini belum banyak. Jumlahnya hanya sedikit, sehingga kesan gaya-gayaan sangat kentara.
Pengaruh tehnologi sendiri terus mengalami perluasan. Pengaruhnya tidak hanya tingkat perkembangannya yang luar biasa, tetapi dari minat masyarakat penikmat gadget itu sangat cepat, sehingga model gadget terus bertambah dengan fitur-fitur lebih lengkap dan memanjakan.  Lihat saja hampir setiap orang di dunia ini sudah memiliki gadget, meskipun jenis dan harganya yang bervariasi tergantung kebutuhan dan tuntutan gaya hidupnya.
Ambil contoh saja saat ini, paling tidak orang sudah memiliki handphone walaupun dengan fitur yang amat sederhana. Mereka pemakai pemula atau orang-orang yang masih merasa gagap tehnologi akan memilih jenis gadget yang sederhana pula dan harganya terjangkau.
Pertimbangan pemilihan jenis gadget akan didasarkan pada tingkat kebutuhan masing-masing pribadi. Seorang pengusaha besar yang bidang usahanya sudah menjangkau di mana-mana akan lebih perlu. Mereka dengan tingkat penggunaan yang amat sering, juga perlu media untuk mengirimkan data dapat dipastikan akan dituntut menggunakan jenis gadget yang bisa diajak kerjasama dan dapat memenuhi tuntutan perkerjaannya.
Tidak hanya pada golongan tersebut, gadget dengan tingkatan amat sederhana pun sudah bisa membantu kinerja para petani di kampung-kampung. Kini mereka ke sawah juga telah dilengkapi gadget. Benda ini menjadi barang istimewa yang sangat membantu tugas dan pekerjaannya. Ambil contoh saja, seorang petani yang memiliki tugas yang harus diselesaikan dalam waktu cepat, dapat mengundang tukang atau teman-temannya dengan memanfaatkan tehnologi itu. Seorang abang becak juga sering terlihat bermain gadget sembari menunggu penumpangnya atau menunggu panggilan pelanggannnya.
Anak-anak sekolah kini banyak dilengkapi gadget oleh orang tuanya dari yang sederhana, hanya sekedar telepon dan SMS, hingga kadang-kadang dari sisi performa,  gurunya pun kalah dari siswanya. Mereka begitu tergantungnya, hingga gadget itu akan selalu setia menemaninya. Dan masih banyak lagi manfaat gadget ini bagi para penggunanya. Karena dengan alat itu, semua informasi dapat dengan segera dan cepat disampaikan dan diterima.
Disisi lain gadget ini juga sesuatu yang amat mengkawatirkan bagi penggunanya. Gadget dengan segala variannya bisa berubah menjadi sesuatu yang mematikan, mengancam, dan meruginakn manusia. Entah disebabkan faktor keteledoran pemakainya atau kekurangtepatan dalam memanfaatkan tehnologi ini. Dalam melakukan peran ini, gadget tidak pandang bulu, siapa yang akan menjadi sasarannya.
Namun demikian, berbeda dengan beberapa gambaran di atas, sebaliknya banyak kasus yang terjadi dari kasus ringan hingga kasus yang megaberat yang cenderung bersifat negatif. Kasus ringan misalnya, dengan memegang gadget kita sering menjadi makanan empuk, ditipu oleh pihak-pihak tertentu yang ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Selain itu, dalam dunia pendidikan gadget ini dapat pula mengancam keselamatan siswa dan  mereduksi kejujuran. Kejadian contek masal pada ujian nasional (UN) yang kunci jawabannya beredar melalui SMS alat ini juga telah mengotori dunia pendidikan. Belum lagi sering beredarnya foto-foto atau video-video yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Lebih parah lagi, kasus-kasus pembuatan video porno yang dilakukan oleh beberapa oknum siswa dengan menggunakan alat tersebut.
Kita memang tidak bisa menyalahkan sepenuhnya bahwa itu faktor dari gadget. Sebenarnya semua kejadian yang sering melibatkan “kejahatan” gadget itu lenih kepada faktor manusianya yang sering mengabaikan kepantasan dan ketepatan pemakaian.
Para pengendara mobil atau sepeda motor yang mengirimkan pesan atau menelpon ketika mengendarai kendaraan adalah contoh dari ketidaktepatan pemakaian gadget itu. Mereka tidak memikirkan resiko yang berat dari tindakan yang dilakukannya. Karena bahaya yang diakibatkan oleh keteledoran pemakaian gadget tidak saja mengena pada dirnya sendiri tetapi juga orang lain.
Dengan demikian, sebetulnya gadget itu bisa dikatakan bisa menjadi peningkat nilai manusia atau bahkan bisa meragukan, bahkan mematikan manusia. Para penggunga gadget sebaiknya memang bisa menyadari akibat-akibat tersebut dan tentunya jika tepat guna pasti dakan tepat sasaran. Gadget bisa memanusiakan manusia juga bisa mendegradasi manusia dari yang semestinya. Karena gadget ibarat pisau, tergantung siapa pemegangnya. Maka tetap bersikapcerdaslah dalam menggunakan gadget agar hidup dengan gadget lebih baik daripada hidup tanpanya.
Oleh sebab itu kita harus selektif dalam memilih dan menggunakan gadget. Kita sebagai masyarakat khususnya dan siswa SMAN 1 Geger sudah sepantasnya untuk lebih selektif lagi, walaupun memiliki banyak manfaat tetapi juga memiliki banyak bahaya baik bagi fisik maupun psikis

2 comments:

=== Diperbolehkan berkomentar asal tidak menyangkut SARA (Suku, Agama, Ras, Golongan) dan harus sesuai dengan tata krama ===


Ttd
Admin